6 jenis fluida atau cairan yang ada di mobil
Selain menggunakan teknologi elektrik, di dalam sistem suatu mobil juga menggunakan cairan sebagai komponen utamanya. Cairan ini biasa kita sebut fluida, mempunyai fungsi yang bermacam macam. Ada baiknya sebagai pemilik mobil hendaknya mengetahui 6 jenis fluida atau cairan yang terdapat pada mobil. Berikut ini adalah beberapa jenis dan fungsi fluida pada mobil yang wajib para owner mobil ketahui.
1. Oli mesin
Oli mesin adalah yang digunakan untuk mencegah gesekan, membersihkan, temperatur mesin dan juga sebagai anti karat bagi komponen didalam mesin. Standar kekentalan yang digunakan oleh mesin mobil berbeda beda tergantung dari spesifikasi yang telah ditentukan oleh pabrikan otomotif, beberapa SAE yang digunakan untuk oli mesin antara lain 0w-20 , 5w-30 , dan 10w-40. Standar waktu penggantian oli mesin juga berbeda beda tergantung dari pabrikan kendaraan biasanya penggantian oli mesin berkisar pada 5.000km - 10.000km. Akan tetapi sangat disarankan untuk mobil mobil yang sudah berumur sebaiknya melakukan penggantian oli mesin pada kilometer 7.500, dikarenakan komponen komponen pada mobil mobil yang sudah berumur sudah mulai aus dan banyak terkontaminasi zat zat lain, sehingga penggantian oli mesin lebih cepat lebih disarankan.
Source: blibli.com
2. Oli transmisi
Oli transmisi dibedakan menjadi dua jenis yaitu oli transmisi automatic dan oli transmisi manual. Keduanya mempunyai fungsi yang hampir sama, yaitu sebagai pelumas bagian bagian yang bergerak di dalam transmisi. Perbedaannya adalah pada oli transmisi automatic, selain sebagai pelumas oli automatic juga berfungsi sebagai penghantar tenaga seperti untuk menggerakkan torque converter, piston, plat dan lain sebagainya sehingga karakter dari kedua oli transmisi matic dan manual sangat berbeda mulai dari spesifikasi, kekentalan, ketahanan suhu dan lain sebagainya. Standar yang digunakan untuk oli transmisi matic dan manual berbeda, pada oli transmisi manual standar kekentalan oli masih menggunakan SAE biasanya SAE sekitar 75-90. Sedangkan untuk oli transmisi matic biasanya memiliki standar pabrikan masing masing seperti contohnya pada pabrikan chevrolet menggunakan standar dextron. Penggantian oli transmisi manual biasanya dilakukan sekitar kilometer 30.000. Sedangkan untuk oli matic sekitar 30.000 untuk ganti oli dan 60.000 untuk flushing / kuras oli matic.
Source: blibli.com
3. Oli power steering
Oli power steering berfungsi untuk membuat putaran stir menjadi ringan dengan menggunakan prinsip hidrolik. Oli power steering akan terus bersirkulasi pada sistem power steering menggunakan dorongan dari pompa power steering. Karena kerja dari power steering terjadi secara terus menerus maka diperlukan juga perawatan pada oli power steering agar kinerja dari stir tetap maksimal. Untuk penggantian oli power steering biasa berkisar pada kilometer 40.000 atau juga pada kilometer 80.000. Sedangkan untuk jenis oli yang digunakan pada power steering biasanya menggunakan power steering fluid yang banyak dijual di toko toko, ataupun dapat juga menggunakan oli transmisi matic (ATF) dengan kode D-III / Dextron 3 / T4.
Source: Shopee.co.id
4. Minyak rem
Minyak rem atau brake fluid mempunyai fungsi sebagai penghantar tenaga dari master cylinder atas ke piston caliper rem. Minyak rem harus memiliki ketahanan tinggi baik terhadap tekanan dan temperatur. Minyak rem mempunyai standar DOT atau singkatan dari Departement of transport, yaitu departemen yang membuat standar penilaian terhadap suatu komponen kendaraan dalam kasus ini adalah standar pada minyak rem. Semakin tinggi angka DOT maka minyak rem mempunyai ketahanan panas lebih tinggi. Sebagai contoh minyak rem dengan spesifikasi DOT-2 mempunyai titik didih kering 190°C, untuk DOT-4 sebesar 230°C dan lain sebagainya. Standar minyak rem pada setiap mobil berbeda beda tergantung dari standar yang diterapkan oleh pabrikan. Secara umum biasanya pada mobil mobil komersil terbaru menggunakan standar minyak rem DOT4.
Source: jd.id
5. Air radiator (coolant)
Air radiator berfungsi untuk mendinginkan mesin dengan cara mengalirkan fluida kedalam water jaket di sekitar area mesin sehingga temperatur mesin dapat terkontrol. Coolant radiator mempunyai fungsi untuk menjaga temperatur mesin, selain itu juga berfungsi untuk memberikan proteksi anti karat di dalam mesin. Penggantian coolant radiator tidak ada ketentuan pasti, biasanya hanya berpatokan pada kondisi air radiator yang terlihat pada reservoir. Jika kondisi air di dalam reservoir terlihat kotor atau keruh maka sebaiknya dilakukan penggantian ataupun kuras air radiator untuk menjaga agar kotoran kotoran yang larut tidak menyumbat saluran pada sistem pendinginan mobil. Selain berpatokan pada kualitas air radiator, ada juga beberapa bengkel yang menyarankan penggantian air radiator sekitar kilometer 30.000. Air radiator atau coolant banyak dijual bebas di toko offline maupun online, biasanya coolant yang dijual dibedakan menjadi dua warna yaitu merah dan hijau. Sebenarnya tidak ada perbedaan pada kedua jenis coolant tersebut, jadi untuk menentukan coolant mana yang akan digunakan sebaiknya mengikuti warna pada coolant sebelumnya atau warna bawaan pabrik, karena jika mencampur antara dua warna coolant yang berbeda makan akan menghasilkan warna yang kurang bagus dan dapat mengurangi estetika.
Source: blibli.com
6. Air Wiper / washer
Air washer adalah air yang berfungsi untuk membersihkan kaca mobil baik sebelah depan dan belakang. Pada mobil mobil premium, air washer ini juga digunakan untuk membersihkan headlamp atau biasa disebut headlamp washer. Air washer biasanya menggunakan air biasa, beberapa pemilik mobil terkadang menambahkan cairan pembersih khusus washer. Tidak disarankan menambahkan sabun biasa kedalam cairan washer karena pada beberapa kasus banyak terjadi penyumbatan pada nosel washer dikarenakan penambahan sabun yang terlalu banyak. Selain itu juga cairan sabun yang disemprotkan ke kaca mobil dapat meninggalkan bekas kerak pada kaca mobil.
Source: sonora.id
Posting Komentar untuk "6 jenis fluida atau cairan yang ada di mobil"