Regenerative braking system, bagaimana cara kerjanya?
Bagi beberapa orang yang tertarik membeli atau sudah memiliki mobil listrik, pasti tidak asing dengan istilah Regenerative braking, akan tetapi mungkin beberapa dari mereka belum mengetahui bagaimana detail dan cara kerja dari sistem tersebut. Simak artikel ini untuk mengetahui bagaimana sistem Regenerative Braking bekerja.
Seperti yang kita ketahui, pada mobil yang mempunyai mesin bensin ataupun diesel, ketika menginjak pedal rem secara otomatis minyak rem akan mendorong kanvas rem pada masing masing roda. Efeknya adalah kecepatan kendaraan menjadi melambat, menghasilkan panas dari hasil gesekan dan terkikisnya komponen komponen seperti brake pad pada proses pengereman tersebut. Berbeda dengan mobil bensin atau diesel, pada mobil listrik dilengkapi dengan Regenerative braking system yang bertujuan menghindarkan energi dari proses pengereman terbuang sia sia, sebaliknya energi tersebut digunakan untuk mengisi ulang baterai mobil. Jadi perbedaan pengereman pada mobil biasa dan mobil listrik adalah pada mobil biasa energi dari pengereman akan terbuang, sedangkan pada mobil listrik energi dari pengereman akan digunakan kembali.
Bagaimana Regenerative braking system bekerja?
Motor listrik pada mobil jenis hybrid atau BEV berputar dalam dua arah , putaran yang pertama untuk menggerakkan roda dan menjalankan mobil, dan arah sebaliknya digunakan untuk mengisi ulang baterai. Regenerative braking terjadi ketika kita mengangkat kaki dari pedal akselerator dan menginjak rem, putaran motor berganti arah dan mulai menghasilkan listrik untuk mengisi energi kembali ke baterai. Saat proses ini terjadi, kita dapat merasakan mobil mulai melambat. Sensasi regenerative braking pada tiap pabrikan otomotif akan berbeda beda, tergantung pada program atau settingan bawaan pabrik seberapa besar pengereman regenerative tersebut saat kita melepas pedal akselerator. Setiap jenis mobil listrik masih dilengkapi dengan rem standar (hidrolik), jadi jika kita melakukan pengereman dan menekan pedal rem cukup keras maka sistem hidrolik akan bekerja untuk membuat mobil berhenti dengan cepat (tergantung pada kecepatan). Sekali lagi, jenis mobil yang berbeda akan membutuhkan gaya yang berbeda untuk mengaktifkan rem.
Seperti apa rasanya pengereman regeneratif?
Ada banyak jenis mobil yang dilengkapi dengan pengereman regeneratif, dan semuanya terasa sedikit berbeda pada saat pengoperasiannya. Bahkan, pada beberapa jenis mobil listrik, kita dapat mengatur sendiri regenerative braking sesuai keinginan kita. Jika kita ingin mendapatkan energi yang maksimal, kita dapat mengaturnya ke pengaturan maksimum, atau jika kita tidak menyukai sensasi pengereman regeneratif tersebut, kita juga dapat mematikannya. Pada saat regenerative braking terjadi, lampu rem mobil akan menyala secara otomatis jika mobil melambat dengan cepat, walaupun kita tidak menyentuh pedal rem.
Beberapa mobil yang dilengkapi dengan fitur adaptive cruise control juga menggunakan regenerative braking untuk melakukan proses pengereman, mobil di depan akan dipantau oleh sensor dan pengereman regeneratif akan digunakan untuk menyesuaikan kecepatan mobil saat melaju di jalan. Beberapa jenis mobil listrik, saat kita melepas pedal akselerator secara total rasanya hampir mirip seperti sedang menginjak pedal rem dengan kuat. Proses ini sering disebut sebagai One-Pedal Driving, karena kita hanya perlu mengatur kaki kanan kita apakah untuk mempercepat atau memperlambat laju kendaraan, daripada kita memindahkan dari pedal akselerator ke pedal rem.
Sekian artikel tentang Regenerative braking pada kesempatan kali ini, semoga informasi tersebut dapat bermanfaat. Jika ada yang perlu ditambahkan, silahkan tinggalkan di kolom komentar di bawah. Cek juga instagram mautaumobil.com di @mautaumobil di sana kami juga share informasi seputar otomotif.
Terimakasih
Posting Komentar untuk "Regenerative braking system, bagaimana cara kerjanya? "